Artikel ini membahas isu-isu kritis dalam penerapan PSAK 115 “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan”, dengan fokus pada area-area kompleks dan yang memerlukan pertimbangan profesional tinggi, seperti pertimbangan variabel, hak pengembalian, garansi, pertimbangan principal vs agen, pengaturan konsinyasi, biaya di muka yang tidak dapat dikembalikan, serta retur dan potongan penjualan. Pembahasan didasarkan pada kerangka kerja konseptual model lima langkah pengakuan pendapatan dalam PSAK 115, dengan ilustrasi praktis dan entri jurnal akuntansi.
1. Penjualan dengan Hak Pengembalian
PSAK 115 memperkenalkan perlakuan lebih eksplisit melalui pengakuan refund liability dan return asset.
Penerapan PSAK 115:
Pendapatan diakui sebesar imbalan yang diharapkan, dikurangi estimasi pengembalian. Selain itu:
- Dicatat kewajiban pengembalian (refund liability).
- Diakui aset pengembalian (return asset) sebesar HPP atas barang yang diperkirakan akan dikembalikan.
Contoh Jurnal Awal:
PT A menjual 100 unit @ Rp1.000/unit (HPP Rp600/unit), estimasi pengembalian 5%.
Dr. Piutang Usaha 100.000
Cr. Pendapatan 95.000
Cr. Kewajiban Pengembalian 5.000
Dr. Beban Pokok Penjualan 57.000
Dr. Aset Pengembalian 3.000
Cr. Persediaan 60.000
Jurnal Penyesuaian Estimasi (Misal: Pengembalian Bertambah menjadi 8%)
Dr. Pendapatan 3.000
Cr. Kewajiban Pengembalian 3.000
Dr. Aset Pengembalian 1.800
Cr. Beban Pokok Penjualan 1.800
Jurnal Ketika Terjadi Pengembalian Nyata:
Dr. Kewajiban Pengembalian 2.000
Cr. Piutang Usaha atau Kas 2.000
Dr. Persediaan 1.200
Cr. Aset Pengembalian 1.200
Jurnal Saat Masa Pengembalian Berakhir:
Dr. Kewajiban Pengembalian 6.000
Cr. Pendapatan 6.000
Dr. Beban pokok penjualan 3.600
Cr. Aset Pengembalian 3.600
2. Garansi (Warranties)
PSAK 15 membedakan dua tipe garansi:
- Tipe Penjaminan (Assurance-type) → bukan kewajiban pelaksanaan terpisah.
- Tipe Layanan (Service-type) → dianggap sebagai kewajiban pelaksanaan terpisah.
Contoh Penjaminan:
Dr. Kas 10.000.000
Cr. Pendapatan 10.000.000
Dr. Beban Garansi 500.000
Cr. Liabilitas Garansi 500.000
Jika Ada Klaim Garansi:
Dr. Liabilitas Garansi 300.000
Cr. Kas / Persediaan / Biaya 300.000
Jika Masa Garansi Berakhir (tanpa klaim):
Dr. Liabilitas Garansi 200.000
Cr. Pendapatan Lain-lain / Koreksi 200.000
Contoh Layanan:
Dr. Kas 10.000.000
Cr. Pendapatan 9.000.000
Cr. Pendapatan Ditangguhkan (Garansi) 1.000.000
Jika Ada Klaim:
Dr. Biaya Jasa Garansi xxx
Cr. Kas / Bank xxx
Pengakuan Pendapatan Layanan per Bulan:
Dr. Pendapatan Ditangguhkan 83.333
Cr. Pendapatan Garansi 83.333
3. Pertimbangan Principal vs Agen
PSAK 115 memberikan panduan eksplisit terkait kontrol atas barang.
Indikator Principal:
- Mengendalikan barang sebelum diserahkan
- Menanggung risiko stok atau harga
Contoh (Agen):
Dr. Kas 1.000.000
Cr. Utang kepada Mitra 950.000
Cr. Pendapatan Komisi 50.000
Contoh (Principal): Jika entitas membeli barang dan menjualnya kembali:
Dr. Kas 1.000.000
Cr. Pendapatan 1.000.000
Dr. HPP 600.000
Cr. Persediaan 600.000
4. Pengaturan Konsinyasi
PSAK 15 menekankan bahwa pengendalian belum berpindah.
Indikator Konsinyasi:
- Barang masih bisa dikembalikan
- Pembayaran hanya terjadi jika barang terjual
Contoh: Tidak ada jurnal saat pengiriman. Saat barang terjual:
Dr. Kas 2.000.000
Cr. Pendapatan 2.000.000
Dr. HPP 1.200.000
Cr. Persediaan 1.200.000
5. Biaya di Muka yang Tidak Dapat Dikembalikan
PSAK 115 mengharuskan penilaian atas kewajiban pelaksanaan.
Jika Tidak Ada Jasa Diberikan:
Dr. Kas 500.000
Cr. Pendapatan Ditangguhkan 500.000
Jika Layanan Disediakan Bulanan:
Dr. Pendapatan Ditangguhkan 41.667
Cr. Pendapatan 41.667
6. Retur dan Potongan Penjualan (Sales Returns and Allowances)
PSAK 115 memperkenalkan model pengukuran estimasi.
Retur Aktual:
Dr. Retur Penjualan 1.000.000
Cr. Piutang Usaha 1.000.000
Dr. Persediaan 600.000
Cr. HPP 600.000
Potongan Harga (Allowances):
Dr. Potongan Penjualan 200.000
Cr. Piutang Usaha 200.000
Kesimpulan
PSAK 15 memberikan struktur sistematis dalam pengakuan pendapatan berdasarkan kendali, estimasi imbalan variabel, dan kewajiban pelaksanaan. Berbagai skenario seperti garansi, pengembalian barang, konsinyasi, atau keagenan yang sebelumnya dijelaskan secara rinci memiliki panduan aplikatif dan jurnal standar.Oleh karena itu, entitas harus membangun sistem informasi yang kuat, melibatkan pertimbangan profesional, dan memperbarui kebijakan akuntansi agar selaras dengan PSAK 115.